Adamas Belva Syah Devara atau yang biasa disapa Belva merupakan pemuda lulusan Massachusetts Institute of Technology, Stanford University dan Harvard university yang kini menjabat sebagai CEO Ruangguru.
Adamas Belva Syah Devara merupakan anak sulung dari 3 bersaudara dari pasangan Tri Harsono dan Murni Hercahyani yang berprofesi sebagai pegawai negeri sipil.
Pendidikan dan Prestasi Belva
Lulus dari SD Tunas Jaka Sampurna, Belva melanjutnya pendidikan menengah pertama di SMP Al Azhar 4 dan SMA Presiden yang ia tempuh dengan beasiswa sepenuhnya berkat prestasinya.
Pada tahun 2007, Belva terpilih menjadi salah satu dari delapan siswa Indonesia yang mendapatkan beasiswa penuh dari pemerintah Singapura untuk melanjutkan studinya ke Nanyang Technological University, Singapura. Di salah satu institut teknik terbaik di Asia itu, Belva mengejar gelar ganda dalam program studi Ilmu komputer dan Bisnis di Nanyang Technological University.
Selama kuliah, Belva mendapatkan banyak prestasi akademis dan berhasil mendapatkan penghargaan Double Dean’s List, dimana ia merupakan salah satu dari 5% mahasiswa dengan nilai tertinggi.
Pada tahun 2009, ia terpilih oleh Universitas untuk menjalani Program Pertukaran Mahasiswa selama 3 tahun di University of Manchester, Manchester, Inggris.
Sembari kuliah, Belva Devara berkesempatan bekerja di beberapa perusahaan terkemuka. Pada tahun 2010, dia bekerja sebagai Summer Analyst, di Accenture, perusahaan global management consulting, servis teknologi, dan outsourcing yang beroperasi di Singapore. Dan juga di Goldman Sachs, yang merupakan sebuah bank di Amerika Serikat yang beroperasi di Singapore.
Pada tahun 2011, Belva masuk daftar Young Leader for Indonesia 2011 oleh McKinsey & Company. Ditahun yang sama pula, dia berhasil meraih tiga medali emas prestisius dari Nanyang Technological University, Lee Kuan Yew Gold Medal, (penghargaan tertinggi bagi mahasiswa di universitas), Infocomm Development Authority of Singapore Gold Medal (penghargaan bagi peraih nilai akademis tertinggi di program studi Ilmu komputer), dan Accenture Gold Medal (penghargaan bagi peraih nilai akademis tertinggi di program studi Bisnis).
Setelah menyelesaikan pendidikannya di Singapura, Belva Devara bergabung dengan perusahaan McKinsey & Company sebagai Consultant. Ia berhasil memenangkan “Client First Award 2012” tahunan dari McKinsey & Company Asia Tenggara, dan dia juga meraih penilaian kinerja tertinggi pada tahun 2012. Belva meniti karir di perusahaan itu selama 2 tahun dari 2011 sampai 2013.
Pada tahun 2013, ia melanjutkan pendidikan pascasarjananya di Stanford University, jurusan Master of Business Administration. Setahun kemudian, ia juga masuk di Harvard University, jurusan Master of Public Administration (Kebijakan Publik).
Karena hal ini, Belva menjadi orang Indonesia pertama yang diterima di program gelar ganda di dua Universitas paling bergengsi di dunia.
Bisnis Digital
Setelah menyelesaikan gelar ganda pascasarjananya di dua universitas terbaik di dunia itu, Belva memutuskan untuk pulang ke Indonesia. Dengan pengalamannya yang telah malang-melintang dalam dunia pendidikan, ia bertekad untuk terjun langsung untuk membantu Indonesia dalam transformasi sistem pendidikan. Pada tahun 2014, ia pun mendirikan startup pendidikan, Ruangguru.
Nilai-nilai yang ditanamkan mengenai pentingnya pendidikan ini adalah dasar dari keyakinan Belva untuk memperjuangkan hak yang sama untuk semua anak Indonesia mendapatkan pendidikan yang berkualitas.
Di bawah kepemimpinan Belva, hanya dalam setahun, Ruangguru berkembang pesat lima kali lipat dan menjadi perusahaan teknologi pendidikan terbesar di Indonesia, yang menjangkau lebih dari 10 juta siswa dan 150.000 guru.
Pada Juli 2019, Belva mengatakan pengguna Ruangguru telah mencapai lebih dari 15 juta pelajar dan 300 ribu guru di seluruh Indonesia. Ruangguru pun berhasil mendapatkan banyak penghargaan bergengsi dunia
Pada tahun 2017, Belva mendapatkan penghargaan prestisius menjadi salah satu dari 30 pemuda di bawah umur 30 tahun tersukses dalam bidang kewirausahaan teknologi di Asia oleh Forbes Magazine.
Pada November 2019, Belva terpilih menjadi salah satu dari tujuh milenial yang menjadi staff khusus kepresidenan pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Itu dia kisah Belva Devara anak muda yang sangat inspiratif ingin membangun pendidikan Indonesia menjadi lebih baik. Semoga kita semua terinspirasi dan dapat melakukan hal yang sama, bahkan lebih, ya!